Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi kelangkaan dan naiknya harga pupuk. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk sudah dilakukan petani secara optimal didaerah-daerah sentra produ sayuran. sayang masih ada kotoran ternak tertumpuk disekitar kandang dan belum banyak dimanfatkan sebagai sumber pupuk. Keluhan petani saat terjadi kelangkaan atau mahalnya harga pupuk non-organik (kimia) dapat diatasi dengan menggiatkan kembali pembuatan dan pemanfaatan pupuk kompos.
Langkah-langkah dalam pembuatan kompos dari kotoran ternak adalah sebagai berikut:
Bahan:
- Kotoran sapi 80-83%
- Serbuk gergaji atau sekam, jerami padi dll 5%
- Bahan pemacu organisme 0,25%
- Abu sekam 10%
- Kalsit atau kapur 2%
- Bisa menggunakan bahan-bahan lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, serta kotoran ayam 25%
Cara kerja:
- Tempat pembuatan adalah sebidang tempat beralas tanah dan dibagi menjadi 4 bagian (lokasi 1, 2, 3 dan 4) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan tempat tersebut ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung.
- Prossesing pembuatannya adalah pertama kotoran sapi (fases dan urine) diambil dari kandang dan ditiriskan selama 1 minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai +60%
- Kemudian kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut dipindahkan kelokasi 1 tempat pembuatan kompos dan diberi serbuk gergaji atau bahan sejenis seperti sekam, jerami padi dll, serta abu, kalsit atau kapur dan stardec sesuai dosis.
- Selanjutnya seluruh bahan campuran diaduk secara merata
- Setelah 1 minggu dilokasi 1, tumpukkan dipindahkan kelokasi 2 dengan cara diaduk atau dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu hingga mencapai 70 derajat celcius untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos yang dihasilkan dapat bebas dari biji gulma.
Selamat mencoba & Semoga sukses !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar