Paper kesuburan tanah dan nutrisi tanaman
BENTUK DAN FUNGSI UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO SERTA GEJALA DIFESIENSINYA
Oleh
:
ARIANTO
1205101050062
FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2013
BENTUK DAN FUNGSI UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
SERTA GEJALA DIFESIENSINYA
Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, unsur
hara dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Unsur Hara Makro : Unsur hara yang diperlukan tanaman
dalam jumlah besar.
Seperti: C,H,O,N,P,K,Ca,Mg,S.
2. Unsur Hara Mikro : Unsur hara yang diperlukan tanaman
dalam jumlah kecil.
Seperti: Mn,Cu,Zn,Mo,B,Cl,Fe.
UNSUR HARA MAKRO
Nitrogen
(N)
Berfungsi
1. Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
2. Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
3. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
4. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti
daun.
Gejala difesiensi
Gejala difesiensi
1. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi
warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah
menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat
kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya
menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil.
3. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali
masak sebelum waktunya.
4. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini
dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil.
5. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering,
dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas.
Pospor (P)
Berfungsi
1. Mengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.
2. Merangsang pembungaan dan pembuahan.
3. Merangsang pertumbuhan akar.
4. Merangsang pembentukan biji.
5. Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan
sel.
Gejala
difesiensi
1. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
2. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan,
mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah,
selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu
yang lambat laun berubah menjadi kuning.
3. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot.
Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
Kalium (K)
Berfungsi
Berfungsi
1. Dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim
dan mineral termasuk air.
2. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
3. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun
menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan
sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
Gejala difesiensi
Gejala difesiensi
1. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman
kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua,
tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning,
warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun
tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak
ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.
2. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak
kerdil.
3. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya
rendah dan tidak tahan disimpan.
4. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur.
5. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar
hidrat arangnya demikian rendah.
Calsium (Ca)
Calsium (Ca)
Berfungsi
1. Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting
untuk menunjang proses pertumbuhan.
2. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
3. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta
mempergiat sel meristem.
4. Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi
padaujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya
menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
Gejala difesiensi
1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada
ujung dan tepi-tepinya.
2. klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di
antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.
Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.
3. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah
sering salah bentuk.
4. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
Magnesium (Mg)
Berfungsi
1. Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju
fotosintesa / pembentukan karbohidrat.
2. Berfungsi untuk transportasi fosfat.
3. menciptakan warna hijau pada daun.
4. Kekurangan magnesium yaitu menguningnya daun yang dimulai
dariujung da bagian bawah daun.
Gejala difesiensi
Gejala difesiensi
1. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan
tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri
tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur
berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan.
2. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena
tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi
coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
3. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah,
malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
Belerang/
Sulfur (S)
Berfungsi
1. Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu
pembentukan bintil akar tanaman.
2. Pertumbuhan anakan pada tanaman.
3. Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan
ketahanan terhadap jamur.
4. Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk
senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk
papain.
Gejala
difesiensi
1. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning),
perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap
keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung
pada bagian daun selengkapnya.
2. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali,
sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya
gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya
yang terkenal dengan sebutan,Tea Yellow, atau,yellow Disease.
3. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus,
batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
4. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah.
5. Jumlah anakan terbatas.
UNSUR
HARA MIKRO
Ferrit/besi (Fe)
Berfungsi
1.
untuk
pembentukan klorofil.
2.
berperan
pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu
besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan
pembentuk beberapa enzim.
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
Gejala difesiensi
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
Gejala difesiensi
1.
Defisiensi
(kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala
pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat
kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi
masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur.
2.
Gejala-gejala yang tampak pada daun muda,
mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau
kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya
tidak mati
3.
Selanjutnya
pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi
kuning dan ada pula yang menjadi putih.
4.
Gejala
selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak
yang menjadi kering dan berjatuhan.
5.
Pertumbuhan
tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari
pucuk.
Mangan (Mn)
Mangan (Mn)
Berfungsi
1.
Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan
pemasakan buah.
2.
Berfungsi
dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis. Ciri
kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan
beberapa jaringan akan mati.
Gejala Kekurangan berupa daun akan tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan, dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Gejala Kekurangan berupa daun akan tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan, dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Gejala difesiensi
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
1.
Pada
daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi
klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih.
2.
Tulang-tulang
daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang.
3.
Jaringan-jaringan
pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut
mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga
daun tampak menggerigi.
4.
Pertumbuhan
tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang
dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai.
5.
Pada
tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah.
6.
Pembentukan
biji-bijian kurang baik (jelek).
Tembaga/Cupprum (Cu)
Berfungsi
Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil.
Ciri kekurangan tembaga daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis.
Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil.
Ciri kekurangan tembaga daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis.
Gejala
difesiensi
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Pada
bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati
(die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan
mati pula.
2.
Ujung
daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis,
sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati.
3.
Pada
tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau
gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan
berwarna coklat.
4.
Pada
bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan
bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
Seng/zink (Zn)
Berfungsi
Memberi
dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk
membebtuk hormon tumbuh. Unsur seng didalam tanaman tidak dapat
dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala defisiensi
akan terlihat lebih awal pada daun muda.
Gejala difesiensi
1.
Terjadi
penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
·
Bentuknya
lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
·
Klorosis
terjadi di antara tulang-tulang daun
·
Daun
mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di
bagian bawah menuju ke puncak
2.
Pada
padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan
di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka.
3.
Pada
tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan
tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai
ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.
4.
Pada
kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada
urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
Boron (B)
Berfungsi
1.
Unsur
ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan
menghisap unsur kalsium.
2.
Berfungsi
dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
3.
Pada
tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
4.
Menaikkan
mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Gejala difesiensi
Gejala difesiensi
Kekurangan
unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis,
mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan
tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna
hitam. Kekurangan unsur ini menimbulkan penyakit fisiologis , khususnya
pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan
pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan
bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan
berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini
agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada
tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama
sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi).
Klorin (Cl)
Berfungsi
Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Gejala difesiensi
Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Gejala difesiensi
1.
Dapat
menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman
sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
2.
Kadang-kadang
pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
Cobalt (Co)
Berfungsi
Untuk
Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat digantikan
perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).
Gejala difesiensi
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
Gejala difesiensi
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
Molibdenum (Mo)
Berfungsi
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino. berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman.
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino. berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman.
Gejala difesiensi
yakni
daun berubah warna keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil
kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan
tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang
kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah jenis tanaman
yang sangat peka kekurangan Mo.
Natrium (Na)
Berfungsi
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.
Gejala difesiensi
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.
Gejala difesiensi
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.
Silicon (Si)
Berfungsi
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastis.
Gejala difesiensi
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastis.
Gejala difesiensi
Dapat
mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
Nikel (Ni)
Berfungsi
Pada
tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim yang
berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada tanaman
tingkat rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan
dengan Seng (Zn) dan Besi (Fe).
Gejala
difesiensi
Gagal untuk menghasilkan benih yang layak
Gagal untuk menghasilkan benih yang layak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar